Search This Blog

Friday, September 21, 2012

ragam hias batik




Dulu, hari Jumat identik dengan hari batik. Dulu, kebaya yang menemani batik. Tapi kini? Woow, tidak usah lagi menanti hari Jumat. Tidak usah lagi menunggu undangan-undangan resmi untuk mengenakan busana batik. Kini, di mana-mana, setiap hari kita bisa melihat orang mengenakan busana batik. Cantik-cantik, heuy!
Batik memang  sedang trend. Dimulai dari para selebritis yang mengkampanyekan masyarakat untuk cinta batik. Kemudian kalangan-kalangan socialite mengenakannya. Yang akhirnya menyeruak semua kalangan. Beredar luas, boom!


Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "titik". Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan "malam" (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya "wax-resist dyeing".
Bila dilihat dari dari metode pembuatannya, batik terbagi menjadi lima macam : batik tulis, batik cap, batik sablon, batik painting dan batik printing. Tapi hanya tiga jenis yang dikenal oleh kalangan umum yaitu batik tulis, batik cap dan batik print yang bahan kainnya terkenal panas alias tidak nyaman bila dikenakan.
Batik tulis adalah batik yang motifnya dibentuk dengan tangan, yaitu digambar dengan pensil dan canting untuk penutup atau pelindung terhadap zat warna.

Batik cap adalah batik yang pembuatan motifnya menggunakan stempel. Cap ini biasanya terbuat dari tembaga yang telah digambar pola dan dibubuhi malam (cairan lilin panas)
Batik printing adalah batik yang penggambarannya menggunakan mesin. Jenis batik ini dapat diproduksi dalam jumlah besar karena menggunakan mesin modern. Kemunculan batik printing dipertanyakan oleh beberapa seniman dan pengrajin batik karena dianggap merusak tatanan dalam seni batik, sehingga mereka lebih suka menyebutnya kain bermotif batik.
Mengenakan batik, bagi saya tidak hanya asal memakainya begitu saja. Selain cara pembuatannya, keindahan batik juga dipengaruhi dari asal daerah pembuatannya. Semuanya cantik-cantik meski ragam corak dan warnanya berbeda-beda ditiap daerah.
Yuuk kita belajar untuk mengenal warisan nenek moyang kita yang satu ini. Selain Jawa ternyata Sumatera pun memiliki batik sendiri.
Sumatera
1. Batik Aceh
Batik Aceh mengeluarkan warna-warna yang cenderung berani, merah, hijau, kuning, merah muda.  Biasanya motif batik Aceh yang tertera pada kain melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif pintu misalnya, menunjukkan ukuran tingi pintu yang rendah. Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat, motif ini mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan. Motif bunga jeumpa-bunga kantil, diambil karena banyak terdapat di aceh. Kuatnya pengaruh islam juga turut mewarnai motif-motif batik diantaranya ragam hias berbentuk sulur, melingkar, dan garis.
2. Batik Bengkulu : Kain Besurek, Batik Kanganga (Batik Rejang Lebong).
Kain Besurek memiliki motif khas yang bernuansa kaligrafi Jambi dan Cirebon. Adopsi ini akhirnya membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik Kanganga memiliki motif khas yaitu berupa huruf asli Rejang. Motif kain besurek yang bertuliskan huruf arab yang dapat dibaca, kain ini sangat sakral, terutama pada pemakaian kain upacara adat pengantin dan untuk menutupi mayat. Kain jenis ini biasanya berbentuk kerudung wanita calon pengantin yang digunakan untuk upacara ziarah ke makan para leluhur. Kain jenis ini tidak boleh dipergunakan secara sembarangan.

 

3. Batik Jambi : Batik Kerinci (daerah Barat Jambi).
Kain dasar batik Jambi diberi pewarna alami dari tanaman dan buah-buahan seperti getah kayu dan saga. Warna khas : merah, kuning, biru, hitam. Motif batik Jambi pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan dan aktivitas sehari-hari warga Jambi. Motifnya satu-satu atau biasa disebut ceplokan. Motif batik Jambi yang sangat terkenal adalah motif kapal sanggat, kuau berhias, durian pecah, merak ngeram, tampok manggis. 


4. Batik Padang.
Warna batik Padang kebanyakan hitam, kuning, merah, ungu. Polanya Banyumasan, Indramayuan, Solo, Yogya. 
5. Batik Riau,
Di Riau ada batik Batik Selerang  yang sayangnya kabarnya sudah menghilang dan Batik Tabir. Batik Tabir warnanya lebih terang dan cerah seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motif batik Riau adalah bunga bintang, sosou, cempaka, kenduduk


Itu sekilas tentang batik di Sumatera. Bagaimana di Jawa? Ups, jangan ditanya lagi. Katanya, batik terlahir di tanah Jawa. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi perempuan.
Kita mulai dari Jawa bagian Barat dulu yuk!
Di Jawa Barat ada batik Pasundan, batik Banyumas, batik Ciamis, batik Cirebon, batik Garut, batik Indramayu, batik Sumedang, batik Tasikmalaya.
Jawa Barat
1. Batik Banyumas
Batik Banyumas biasa sering disebut dengan batik Banyumasan. Warna  khas batik Banyumasan yaitu coklat gelap. Batik Banyumasan juga dominan dengan warna hitam dan kuning keemasan Typical batik Banyumasan terinspirasi dari gaya batik Yogya, Solo dan Lasem. Kain batik Banyumasan yang asli dicap bolak-balik.


2. Batik Ciamis
Sedangkan untuk motif Batik Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan.
3. Batik Cirebon
Di Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi. Warna kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit, hijau pupus. Warna batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu krem, hitam, dan cokelat.  Batik Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau keemasan.


Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun daunan. Batik Pesisiran : Batik bethetan Kedung Wuni Pekalongan, Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak.

Batik keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung berupa batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan anyam alas. Batik Keratonan : Motif Ganggang .
Dua motif Cirebon yang terkenal adalah Corak Singa Wadas dan Mega Mendung.    Motif Singa Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang memperlihatkan bentuk Singa Barong dari keraton Kasepuhan. Motif ini kental dengan warna coklat, hitam dan krem. 


Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif ini mendapat pengaruh dari keraton-keraton di Cirebon.  Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan keemasan.
3. Batik Garut atau Garutan
Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik Garutan. Didominasi warna dasar krem atau gading (gadingan), biru, dan soga agak merah. Adanya warna ungu pada corak / desain batik garutan.
Motif batik Garutan adalah Limar, Merak Ngibing yang menggambarkan sepasang burung merak sedang menari. Kemudian ada corak bulu ayam yang memperlihatkan ekor ayam yang panjang dan dilengkung setengah lingkaran. Selain itu, ada juga lereng adumanis, lereng suuk, lereng calung, lereng daun, cupat manggu, bilik, sapu jagat, lereng peteuy dan lainnya. Motif-motif yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk-bentuk lain dari motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat.


4. Batik Indramayu : Batik Dermayon , Batik Paoman
Awalnya Batik Paoman hanya memiliki dua warna, yakni warna kain dan warna motif. Warna motif pun masih tradisional, seperti biru tua atau coklat tua. Kini warna-warna pada Batik Paoman lebih beragam.
Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu adalah ragam flora dan fauna diungkap secara datar, dengan banyak lengkung dan gari-garis yang meruncing (riritan), latar putih dan warna gelap dan banyak titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Motif wadasan, iwak ketong, parang rusak.  


Motif-motif batik di Indramayu, banyak mendapat pengaruh besar dari gambar atau kaligrafi dari kawasan Arab, Cina atau daerah Jawa Tengah/Jawa Timur. Mayoritas motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu menggambarkan kegiatan nelayan di tengah laut.  
Beberapa motif batik yang mencirikan motif Batik Pesisir khas Indramayu di antaranya adalah Etong (ikan, udang, cumi, kepiting, dll), Kapal Kandas, Ganggeng (ganggang laut), Kembang Gunda (tumbuhan yang hidup di pinggir pantai), dan Loksan.  Motif batik khas Indramayu juga ada yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti Motif Swastika, Motif Merak Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif Jati Rombeng.   
Ragam hias geometris pada Batik Indramayu, antara lain: banji, kembang kapas, sijuring, pintu raja, obar-abir dan kawung.
5. Batik Sumedang atau Batik Kasumedangan
Dengan warna kain merah, motif batik Kasumedangan yaitu berpola ceplokan motif utama pada latar vertikal, horisontal atau polos, dan menemukan makna-makna simbolis dari motif-motif tersebut.
6. Batik Tasikmalaya : Batik Tasikan, Batik Karajinan (Wurug), Batik Sukaraja/Sukapura (Batik tulis khas tasikmalaya)
Warna dasar kain merah, kuning, ungu, biru, hijau, orange dan soga.  Dan warnanya cerah namun tetap klasik dengan dominasi biru. Batik Sukapura : berciri khas warna merah, hitam, coklat.


Motifnya kental dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung, selain itu ada juga motif Merak-ngibing, Cala-culu, Pisang-bali, Sapujagat, Awi Ngarambat.
Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut hanya berbeda dari warna, Batik Tasik lebih terang warnanya.
Oh iyah, di Banten juga ada batiknya sendiri. Hampir saja saya terlupakan untuk menjelaskannya.
7. Batik Banten
Motif khas Banten yaitu motif datulaya, dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran dalam figura sulur-sulur daun dengan warna dasar biru, variasi motif pada figura sulur-sulur daun berwarna abu-abu pada dasar kain warna kuning.  Sebenarnya ada 75 ragam hias batik Banten tang berbentuk tumpal dan belah ketupat, namun sekarang hanya 12 motif yang diproduksi yaitu : datulaya, pamaranggen, pasulaman, kapurban, pancaniti, mandalikan, pasepen, surasowan, kawangsan, srimanganti, sabakingking, dan pejantren.


Datulaya berasal dari kata  Datu dan Laya. Datu berarti pangeran dan Laya adalah tempat tinggal
Yuuk kita pindah ke Jawa Tengah, jangan bosan yah untuk terus menyimak. Di Jawa Tengah ada batik Brebes atau dikenal dengan nama batik salem, batik Karanganyar, batik Klaten, batik Lamongan, batik Lasem, batik Pekalongan, batik Purworejo, batik Semarang, batik Solo, batik Sragen dan batik Tegal.
JawaTengah
1. Batik Karanganyar.
Sejarah dan pengembangannya batik di Kabupaten Karanganyar mengalami perkembangan yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.


2. Batik Lasem : Batik Tiga Negeri
Warna dasar kain beige, kuning. Dengn kombinasi warna corak merah, biru, kuning, hijau. Corak atau motifnya flora, fauna, naga


3. Batik Pekalongan
Warna kain beragam dan cerah, merah, kuning, hijau, biru, merah muda, dll.  Warna Batik Pekalongan yg pertama kali muncul adalah warna merah bata dan coklat. Motif batik Pekalongan kuno adalah motif yang dipakai saat pertama kali batik Pekalongan muncul. Motif ini biasanya berbentuk tentara Belanda atau orang Belanda dengan segala atributnya, atau bahkan berbentuk motif tank tentara. Motif Pekalongan sekarang lebih cenderung ke motif bunga atau biasa masayarakat menyebutkan motif buketan.


4. Batik Semarangan
Didominasi warna coklat dan hitam, kuning dan hijau dengan motif sarung kepala pasung
5. Batik Solo : Batik Saudagaran
Didominasi warna soga (coklat) dan biru tua.
Motif batik Solo adalah sidomukti, sidoluruh, lereng.  Motif batik Kebumen adalah pohon-pohon, burung-burungan. Motif-motif yang dilarang dibuat atau motif larangan adalah : motif Parang Barong, Parang Rusak dan Udan Liris.
Desain batik saudagaran terkesan berani dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warnanya.  Batik saudagaran muncul di daerah Surakarta dan Yogyakarta.



6. Batik Tegal : Batik Tegalan
Warna dasar kain hitam dan putih. Batik tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah berwarna-warni.
Corak gambar atau rengrengan besar dan melebar. Motifnya banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak gelap. Motif lainnya seperti kuku macan, tapak kebo, beras mawur, ukel, batu pecah, kotakan, cecek awe, tambangan, grandilan, sawo rembet, buntoro, karung jenggot, kopi pecah, corak daun teh, poci, cempaka putih, benang pedhot, mayang jambe.


7. Batik Yogyakarta : Batik Tha Thit (Gunung Kidul), Batik Geringsing (Dusun Pijenan), Batik Bantulan (Bantul)
Warna dasar kain putih, motif kain didominasi warna coklat tua,dan hitam. Sedangkan Batik Tulis Giriloyo kainnya berwarna dasar hitam.
Ada 400 motif batik khas Yogyakarta.  
Motif batik klasik Yogya yaitu motif parang, motif geometri, motif banji, motif tumbuhan menjalar, motif tumbuhan air, motif bunga, motif satwa dalam alam kehidupan, babon angrem, mendut, wahyu tumurun, pisang bali, dll.   
Motif yang biasa dipergunakan :seperti sido asih, keongan, ciptoning, keleng alus, sidomulyo, mukti, sidomukti.  Motif yang dilarang dibuat atau batik larangannya adalah : motif semen seperti semen ageng dan ragam hias peksi huk


Jawa timur
1. Batik Banyuwangi : Batik Gajah Uling
Dasar kain berwarna putih dengan motif gajah uling. Gajah uling dari kata gajah dan uling yaitu sejenis ular yang hidup di air, semacam belut. Ciri itu berbentuk seperti tanda tanya yang secara filosofis merupakan bentuk belalai gajah dan sekaligus bentuk uling. Motif lain yang terdapat pada kain batik Banyuwangi yaitu kupu - kupu, suluran (sejenis tumbuhan laut), manggar (buah pinang/bunga kelapa)
2. Batik Madura : Batik Tanjungbumi, Batik Genthong, Batik Tulis Kristal
Warna yang digunakan kebanyakan diambil dari alam. Untuk warna merah hati diambil dari tanaman kaktus, hijau tua dari pohon mondo, serta warna hitam yang merupakan campuran dari warna merah, hijau dan merah.


Batik Madura mengandalkan corak bunga yang unik dengan daun-daunan.  Di daerah ini terdapat beberapa motif batik tertua yakni ramok, tasikmalaya, sebar jagab, rumput laut, okel dan panji lintrik.
3. Batik Mojokerto : Batik Kalangbret 
Dasarnya berwarna putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Batik Majan dan Simo, warna babarannya merah menyala


 4. Batik Pacitan: Batik Parikesit
Batik tulis khas Pacitan tergolong jenis klasik seperti motif sidomulyo, sekar jagat, semen romodan kembang-kembang.


5. Batik Ponorogo : Batik Cap Mori Biru (Batik Kasar)
Yang membuat batik ponorogo terkenal adalah karena pewarnaan nilanya yang tidak luntur. Motif batik Ponorogo adalah ragam hias burung dan bunga 

6. Batik Sidorajo

Corak batik Sidoarjo mengandalkan warna kuning dan merah bata


7. Batik Tuban: Batik Gedog
Warna batik Gedog agak kegelap gelapan. Motif batik didominasi motif burung dan bunga. Motif batik Gedog yaitu panjiori, kenongo uleran, ganggeng, panji krentil, panji serong, dan panji komang. Tiga motif terakhir dahulu hanya dipakai oleh pangeran dan batik motif panji krentil berwarna nila diyakini dapat menyembuhkan penyakit.

  
8. Batik Tulungagung
Berwarna sogan (coklat) dan biru tua (wedelan).
Dengan motif Lung (tumbuhan) dan bunga dengan latar atau dasa cecek yang merupakan ciri khas Batik Tulungagung. Ragam hias batik khas daerah Tulungagung adalah motif perpaduan dari motif truntum dengan motif ceplok atau kotang. Sehingga merupakan motif baru.


Aiih, cantik-cantik bukan?
Yuk, mari kita budayakan cinta batik. Selain cantik, batik adalah peninggalan nenek moyang kita yang juga bisa dikatakan unik, antik dan juga apik. Dan tak salah kan bila saya menyebutnya Si Jarik Cantik!

Tuesday, September 18, 2012

Mengenal Tehnologi LCD dan Plasma

TEKNOLOGI LCD

LCD yang merupakan kependekan dari liquid crystal display memberikan keuntungan berupa ukuran layar yang lebih besar ketimbang layar CRT. Selain itu, konsumsi energi juga lebih hemat ketimbang CRT.

LCD terdiri dari beberapa macam lapisan penyusun. Lapisannya terdiri dari filter berwarna, dua keping gelas terpolarisasi, susunan matriks transistor film tipis, sebuah lapisan berisi molekul kristal cair, serta sebuah lapisan akhir berisi pencahayaan belakang berwarna putih terang. Ketika menghidupkan layar LCD, transistor akan mengatur tegangan pada lapisan molekul kristal cair yang terdiri dari tiga kelompok warna dasar (merah, hijau, dan biru). Molekul-molekul tersebut akan berputar dan melewatkan cahaya melalui lapisan gelas dan filter warna. Jadi, tampilan yang Anda saksikan adalah hasil kombinasi dari cahaya warna dari molekul-molekul cair tersebut.

Secara umum LCD memiliki keandalan teknis yang tidak berbeda jauh dari CRT, sehingga umur teknis LCD--menurut sejumlah beberapa produsen LCD-- mencapai 60.000 jam (sekitar 15 tahun penggunaan normal). Pada periode ini, LCD akan mulai mengalami peredupan warna akibat menurunnya kemampuan teknis komponen cahaya belakang (backlight) yang akan mulai digantikan oleh beberapa produsen dengan komponen high-intensity LED (light emitting diode) - LED berintensitas tinggi. Tetapi, proses peredupan warna ini tidak akan terlalu dikenali karena penurunan tingkat keredupan ini akan berlangsung secara perlahan.

TEKNOLOGI PLASMA


Plasma adalah salah satu alternatif teknologi. Untuk menampilkan gambar berwarna, teknologi plasma menggunakan kombinasi fosfor merah, hijau, dan biru. Tetapi, berbeda dengan teknologi CRT, plasma memberi muatan kepada kantung-kantung yang berisi gas neon dan xeon yang berada di antara dua panel gelas.

Analogi mudahnya, jika CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray tube), maka plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran sangat kecil. Ketika tabung fluorescent tersebut diberi muatan, gas neon dan xeon akan mengeluarkan foton ultraviolet. Kemudian foton menumbuk fosfor yang akan mengeluarkan cahaya berwarna. Kombinasi cahaya ini akan menghasilkan gambar di televisi.

Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja fosfor yang mengeluarkan cahaya. Kinerja fosfor akan menurun seiring berjalannya waktu. Jika kinerja fosfor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan saat fosfor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio kontras sendiri akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu penggunaan 4 - 5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang), beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan normal )

Plasma memungkinkan diproduksi dengan ukuran diagonal layar lebih besar dari LCD. Selain itu, plasma dapat dilihat secara jelas dari berbagai sudut dibandingkan teknologi LCD saat ini. Hanya saja plasma kalah kelas dari segi jumlah konsumsi listrik dan berat layar dibandingkan LCD.

Tetapi dari segi harga, keduanya memang belum mampu mengalahkan layar CRT. Jika Anda memiliki anggaran cukup besar, untuk mengganti CRT anda, LCD atau plasma bisa menjadi pilihan. Terlebih lagi, jika layar CRT Anda telah mengajukan pensiun dini dari ruang keluarga. Jika anggaran belum cukup, ada baiknya mempertimbangkan teknologi CRT layar datar. Atau sebaiknya menunggu beberapa waktu sampai ada perbaikan-perbaikan pada kedua teknologi tersebut, khususnya LCD dan turunnya harga sampai pada tingkat yang wajar.

Keunggulan Plasma :

· Warna hitam yang tegas.

· Tidak terjadi blur (gambar kabur) pada gerakan yang cepat sehingga cocok untuk film aksi dan olahraga.

· Sudut pandang plasma juga lebih baik dibandingkan LCD dimana jika ditonton pada sudut yang terlalu tajam LCD akan agak kabur.

· Plasma keluaran terakhir berusaha menyaingi LCD TV dalam hal resolusi dimana beberapa vendor sudah mengeluarkan plasma full HD tetapi harganya masih tinggi dibandingkan dengan LCD TV.


Keunggulan LCD :

· Layar LCD tidak mengkilap seperti Plasma yang megkilat seperti kaca menyebabkan pantulan yang mengganggu dari jendela dan lampu. Plasma lebih nyaman dilihat di ruangan gelap atau dengan pencahayaan khusus.

· Burn in, plasma juga memiliki kelemahan burn in, dimana jika menampilkan satu gambar yang sama untuk jangka waktu panjang seperti logo TV, game, pesan berjalan (ticker) akan mengakibatkan bekas terbakar dilayar yang mengganggu. Hal ini sudah disadari dan coba diatasi oleh beberapa produsen plasma.

· Plasma lebih berat dari LCD TV ( hal ini perlu menjadi perhatian jika anda bermaksud menggantungkan TV layar lebar anda di dinding).

· Resolusi, satu hal yang menurut penulis cukup penting adalah dengan harga yang sama, LCD TV memiliki resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan plasma sehingga dapat memberikan tampilan gambar yang lebih tajam. Hal ini menyebabkan LCD TV sangat cocok untuk untuk permainan video game resolusi tinggi, monitor komputer dan melihat hasil foto digital.

· Kelemahan LCD dalam blur (gambar kabur) untuk gerakan cepat juga mulai diperbaiki sehingga cukup nyaman untuk menonton sajian olahraga atau film action yang bergerak cepat.

Monday, September 17, 2012

makna dari lambang kota kudus


Lambang Kabupaten Kudus dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian atas, tengah dan bawah, meliputi :
1. BAGIAN ATAS
  • Tulisan KUDUS, berarti nama wilayah/daerah, yaitu Kabupaten Kudus
  • Ukir-ukiran, melambangkan nilai-nilai cipta dan budaya yang tinggi dari rakyat Kudus
2. BAGIAN TENGAH
  • Menara Kudus, melambangkan kebesaran agama Islam
  • Bintang Sudut Lima, berarti keteguhan beragama/Iman
  • Keris bengkok/eluk sembilan, lambang ksatria
  • Pohon Beringin, lambang kepemimpinan dan pengayoman.
  • Empat tingkat lantai alas / altar dan lima mata rantai, berarti tahun proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indoneia 1945
  • Rantai, berarti persatuan
  • Dua buah gunung, berarti adanya sumber kekayaan alam.
  • Warna biru tua, berarti ketenangan dan keuletan.
  • Tanah datar, melambangkan cita-cita keadilan sosial yang merata
  • Warna Hijau, berarti kesuburan.
  • Langit, melambangkan cita-cita yang tinggi dan luhur.
  • Warna biru muda, berarti tenang dan bersemangat
  • Setangkai padi, melambangkan kemakmuran pangan
  • Jumlah padi tujuh belas butir, berarti tanggal Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17-8-1945
  • Buah kapas, melambangkan kemakmuran sandang
  • Jumlah kapas delapan, berarti bulan Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17-8-1945
  • Warna hitam, berarti abadi
  • Bendera merah putih, melambangkan ketaatan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. BAGIAN BAWAH
  • Rokok kretek klobot, berarti Kudus merupakan daerah Industri Rokok (penemu rokok kretek)
  • Jumlah rokok lima, merupakan bulan lahirnya lambang daerah ini (bulan Mei)
  • Dua batang tebu, melambangkan bahwa Kudus ada tebu rakyat yang menghasilkan gula tebu (gula Jawa), dan tebu pemerintah yang menghasilkan gula pasir
  • Ruas enam dan daun sembilan, menunjukkan tahun lahirnya lambang daerah ini yaitu 1969
  • Dua puluh lilin, menunjukkan tanggal lahirnya lambang daerah ini, yaitu 20 Mei 1969
  • Jumlah sembilan jari-jari kemudi, berarti bahwa Kabupaten Daerah Tingkat II Kudus dibagi menjadi sembilan wilayah kecamatan.
  • Benang Lawe, menunjukkan bahwa Kudus juga daerah industri benang tenun (tekstil) baik usaha pemerintah maupun swasta, termasuk juga home industri.
  • Selain tiga bagian tersebut, masih ada arti dan makna lain dalam lambang daerah Kabupaten Kudus yaitu:
  • Bentuk perisai, mengandung maksud pertahanan dan perlindungan
  • Semboyan NAGRI CARTA BHAKTI, berarti wilayah/ daerah Kudus, pemerintah dan rakyat di daerah yang selalu sibuk bekerja sesuai fungsi masing-masing, sepi ing pamrih, rame ing gawe untuk menuju cita-cita tata tentrem kerta raharja (masyarakat adil dan makmur lahir batin) dengan bakti, cinta dan taat kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • Semua pelisir (tepi dan dalam) berwarna kuning mas, melambangkan kebulatan tekad pemerintah dan rakyat Kudus menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila
  • Dua buah gunung adalah Gunung Muria (Kudus sebelah Utara) yang menjadi latar belakang daerah Kudus, ternyata mengandung macam-macam mineral dan hasil pertanian: posphat, mangaan, kopi, panili, kapuk randu, dan lainnya. Di tempat ini terdapat juga Makam Kanjeng Sunan Muria (Raden Mas Said), salah seorang Wali Sembilan, penyebar agama Islam yang terkenal, tempat istirahat (Pesanggrahan) Colo, air terjun Monthel dan pertamanan

Sunday, September 16, 2012

proses pembentukan urin / terbentuknya urine

Proses pembentukan urine juga dilakukan oleh nefron yang merupakan bagian dari ginjal. Proses pembentukan urine terjadi melalui tiga tahapan yaitu:
  1. Tahap penyaringan (filtrasi)
  2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi)
  3. Tahap pengeluaran zat (augmentasi)

Bagaimana proses dari setiap tahapan tersebut? Berikut ini adalah uraiannya:

1. Tahap penyaringan (filtrasi).
Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman . Proses filtrasi: Ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.


2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi).
Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar urea menjadi lebih tinggi.
Proses reabsorpsi : mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine.

3. Tahap Pengeluaran (Augmentasi).
Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria). Siswa SMP, perhatikan gambar 11 agar ketiga tahap tadi dapat lebih kamu pahami.

Gb. . Proses penyaringan darah atau pembentukan urin
Kantung kemih merupakan tempat penyimpanan sementara urine. Jika kantung kemih sudah penuh oleh urine, maka urine harus dikeluarkan dari tubuh, melalui saluran uretra. Dimanakah letak ureter, kantung kemih dan uretra? Coba kamu perhatikan lagi gambar (seperti gambar 7) berikut ini.

Volume urine yang dikeluarkan antara lain tergantung pada hal-hal berikut:
·  Jumlah air yang diminum.
·  Jumlah garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan osmosis tetap.
·  Hormon antidiuretik (Anti Diuretic Hormone = ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di bagian belakang otak.